Perbedaan Utama: Esensialisme menyatakan bahwa entitas spesifik mana pun hadir dengan sekumpulan atribut kaku yang menentukan siapa atau apa itu. Teori ini menyatakan bahwa setiap objek, organisme, atau apa pun yang ada di dunia ini memiliki serangkaian instruksi spesifik dan realitas esensial di belakangnya. Relativisme berjalan pada garis yang berlawanan. Menurut konsep ini, tidak ada kebenaran absolut hanya nilai-nilai relatif. Kebenaran berubah tergantung pada kepercayaan dan norma sosial. Relativisme menyatakan bahwa segala sesuatu dapat berubah tergantung pada persepsi dan pertimbangan.

Essentialism menyatakan bahwa setiap entitas spesifik datang dengan seperangkat atribut kaku yang menentukan siapa atau apa itu. Sebagai contoh: Seekor anjing akan datang dengan seperangkat atribut yang akan menentukan bagaimana ia bertindak, berperilaku, terlihat, dll. Teori ini dapat ditemukan dalam karya-karya Plato dan Aristoteles dan dikenal sebagai Idealisme Platonis. Teori ini menyatakan bahwa setiap objek, organisme, atau apa pun yang ada di dunia ini memiliki serangkaian instruksi spesifik dan realitas esensial di belakangnya. Mereka memiliki esensi yang menentukan apa mereka dan apa yang membuat mereka. Menurut Idealisme Platonis, esensi dari sesuatu / makhluk adalah permanen, tidak dapat diubah, dan abadi.
Istilah ini populer digunakan ketika berhadapan dengan etika dan dikenal sebagai Essentialism Etis. Menurut teori ini semua hal telah dibagi menjadi benar dan salah, apa yang benar secara moral dan salah secara moral. Namun, setiap masyarakat atau budaya memilih untuk percaya dan mengubah apa yang benar dan salah. Sebagai contoh: Menurut Essentialisme Etis, pengorbanan manusia secara moral salah; namun selama peradaban lama itu dianggap dapat diterima secara moral untuk mengorbankan manusia. Konsep ini menyatakan bahwa pengorbanan manusia secara moral salah, bahkan jika peradaban memilih untuk menerima sebaliknya.

Demikian pula, istilah ini juga digunakan ketika berurusan dengan Etika. Menurut Relativisme Etis, semua keputusan tidak dapat diklasifikasikan dalam warna hitam dan putih; memiliki banyak area abu-abu. Teori ini menyatakan bahwa moralitas tindakan tergantung pada budaya yang saat ini melakukannya. Moralitas berubah tergantung pada kepercayaan budaya. Menggunakan contoh yang sama di atas; jika peradaban yang lebih tua percaya bahwa secara moral benar untuk mengorbankan manusia maka secara moral benar. Namun, sekarang-a-hari jika pengorbanan manusia dianggap salah secara moral; maka secara moral salah.