Perbedaan utama: Setengah penuh dan setengah kosong mengacu pada perspektif seseorang terhadap kenyataan. Separuh penuh adalah penafsiran realitas dalam konteks positif, sedangkan setengah kosong dikaitkan dengan penafsiran realitas dalam konteks negatif.
Istilah 'setengah penuh' dan 'setengah kosong' digunakan dalam konteks kalimat yang sangat populer yang terkait dengan gelas. Ini mengacu pada gelas dengan cairan. Cairan menutupi setengah gelas. Sekarang, itu tergantung pada perspektif seseorang untuk menyebut gelas ini setengah kosong atau setengah penuh. Bayangkan saja Anda pergi ke restoran, dan meminta minuman. Pelayan membawa gelas dan Anda dapat melihat minuman menutupi setengah gelas Anda. Sekarang, jika Anda ditanya tentang jumlah minuman. Anda mungkin menjawab - setengah gelas diisi dengan minuman atau setengah gelas kosong. Keduanya benar dan mengacu pada hal yang sama.
Namun, secara psikologis dan filosofis, ada perbedaan besar antara setengah penuh dan setengah kosong. Hall full phase dikaitkan dengan orang yang optimis karena menggambarkan bahwa orang tersebut berkonsentrasi pada hal-hal yang dia miliki dan bukan pada hal-hal yang hilang. Di sisi lain, setengah kosong dikaitkan dengan pesimis; orang yang hanya fokus pada hal-hal yang hilang tetapi tidak pada hal-hal yang sudah mereka miliki. Karena analoginya, frasa yang mengandung 'setengah penuh' dan 'setengah kosong' telah menjadi sangat populer dan digunakan dalam berbagai skenario. Secara umum, setengah penuh menggambarkan sikap positif, sedangkan setengah kosong menggambarkan sikap negatif.
Seseorang yang melihat sesuatu dengan sikap 'setengah penuh' mampu membuat dirinya bahagia daripada orang yang melihat sesuatu dengan sikap 'setengah kosong'. Kata kunci untuk menggambarkan perbedaan di antara mereka adalah 'perspektif'. Perspektif ibarat gelas di mata. Hal-hal dalam kenyataan tetap sama tetapi karena kaca dipasang pada mata, orang cenderung melihat sesuatu secara berbeda. Kaca berwarna merah akan membuat benda apa pun tampak berwarna merah, sedangkan kaca berwarna hijau akan membuat benda itu tampak hijau.
"Kita bisa mengeluh karena semak mawar memiliki duri, atau bersukacita karena semak berduri memiliki mawar."
- Abraham Lincoln
Kata-kata ini sempurna untuk mendefinisikan perspektif dan juga untuk menggambarkan 'setengah penuh dan setengah kosong'. Sikap setengah penuh selalu membuat Anda merasa bahagia, sedangkan sikap setengah kosong akan selalu membuat Anda sedih.
Kita tidak bisa mengendalikan setiap fenomena yang terkait dengan kehidupan kita atau orang lain. Namun, setidaknya kita bisa mengubah cara memandang mereka. Kita dapat melihat sisi terang atau positif dari suatu situasi atau sesuatu daripada melihat karakteristik negatif dan menyedihkan yang terkait dengan skenario atau sesuatu. Beberapa contoh ini mungkin membantu Anda dalam menggunakan istilah ini: -
- Dia akan segera keluar saat sulit ini, karena dia selalu melihat gelasnya setengah penuh.
- Saya melihat gelas setengah penuh, jadi saya selalu merasa baik.
- Gelas selalu setengah kosong untuk pesimis.
- Apakah Anda Melihat Gelas sebagai Setengah Penuh atau Setengah Kosong?
Sekarang, Anda dapat memutuskan untuk gelas Anda - Apakah setengah penuh atau setengah kosong?