Perbedaan utama: Jainisme adalah filsafat atau dapat disebut sebagai agama estetika yang didirikan oleh Vardhamana di India sekitar abad ke-6 SM. Jainisme percaya pada karma, reinkarnasi dan menghindari kekerasan. Buddhisme adalah filsafat atau bisa disebut sebagai agama estetika yang didirikan oleh Siddhartha Gautama. Agama Buddha menjelaskan cara-cara untuk menghindari penderitaan dan mencapai kebahagiaan.
Sejarah India telah menyaksikan Jainisme dan Buddhisme sebagai dua tradisi atau agama yang berbeda sejak zaman prasejarah. Kedua agama ini serupa dalam banyak hal dan berbeda dalam banyak hal. Dengan demikian, untuk memahami perbedaannya, orang harus memahami keyakinan agama-agama ini.

1. Ahinsa artinya tidak membunuh
2. Sunrita berarti ucapan yang benar
3. Asteya berarti tidak mencuri
4. Brahmancharya berarti selibat
5. Aparigraha yang berarti tidak memiliki.
Filsafat Jain didasarkan pada kebenaran universal yang abadi. Filsafat Jainisme percaya bahwa tidak ada pencipta, pemilik, pemelihara, atau perusak ilahi tertinggi yang ada. Sebaliknya, ia mendefinisikan alam semesta sebagai sistem yang diatur sendiri, dan juga percaya bahwa setiap jiwa yang ada mampu mencapai kesadaran ilahi melalui upayanya sendiri.
Agama Buddha adalah tradisi praktik dan perkembangan spiritual. Ini juga dapat dianggap sebagai agama yang ditandai oleh sejarah yang kompleks, dan dikenal berdasarkan sistem berbagai kepercayaan. Agama Buddha percaya akan perubahan, dan menganggapnya sebagai unsur kehidupan yang sangat penting. Konsekuensi mencerminkan tindakan. Agama Buddha didasarkan pada ajaran Buddha Gautama.
Siddhartha adalah putra seorang raja prajurit India, yang memerintah di Kapilvastu. Dia menjalani kehidupan yang sangat mewah melalui masa dewasanya. Selama masa kecilnya, guru ayahnya telah mengakui bahwa dia bukan anak biasa. Kemudian di tahun ke-12, jenis yang disebut Brahmana yang bijaksana untuk membahas nasib Siddhartha. Para Brahmana memperingatkan raja, bahwa pada hari putranya melihat usia tua, penyakit atau kematian, Siddhartha akan mengabdikan dirinya untuk asketisme. Sang ayah menjadi khawatir dan melakukan semua upaya untuk memastikan bahwa putranya tetap dalam semua kenyamanan yang mungkin dan tidak bisa melihat penderitaan.

Di pertapaan ini, ia mempelajari berbagai doktrin dan mempelajari kondisi meditasi yang mendalam. Namun, beberapa tahun kemudian dia merasa tidak dapat menemukan jawaban, dan dia meninggalkan pertapaan dalam kekecewaan ini. Setelah meninggalkan tempatnya, ia berjalan ke sebuah taman terkasih yang ada di Isipatana. Di sini dia duduk di bawah pohon yang sedang bermeditasi tentang kematian dan kelahiran kembali. Meditasi ini memecahkan pertanyaannya terkait dengan penderitaan dan juga memberi tahu dia tentang kebebasan dari penderitaan. Dia juga mengerti cara untuk mencapai keselamatan. Buddha Gautama menghabiskan sisa hidupnya bepergian ke India, dan ia mengajar orang lain tentang pemahamannya.
Buddhisme dan Jainisme serupa dalam banyak hal, karena keduanya berasal dari wilayah geografis yang sama di India. Mereka berdua menentang sistem kasta dan skarifikasi hewan. Kesamaan utama di antara mereka adalah bahwa mereka berdua menolak keberadaan tuhan. Mereka berdua fokus pada 'karma' dan efeknya. Namun, ada banyak perbedaan yang ada di antara mereka. Jainisme tetap dekat asalnya sedangkan Buddhisme diperluas ke negara-negara seperti Nepal dan Cina. Perbedaan lainnya disebutkan dalam tabel: -
Jainisme | Agama Buddha | |
Berdasarkan | Ajaran-ajaran sepertiga seperti Mahavir | Ajaran Buddha Gautama |
Cabang / sekte | Digambara, Svetambara, Terapantha | Theravada, Mahayana dan Vajrayana, dan seterusnya |
Ramuan pada jiwa | Percaya bahwa jiwa adalah makhluk hidup yang melekat pada berbagai jenis benda mati. | Mereka tidak percaya pada ide-ide tentang diri yang kekal atau jiwa (Atman) dan keabadian. Jiwa diperlakukan sebagai entitas yang terus berubah. |
Ramuan tentang Karma | Ini adalah zat nyata yang melekat pada setiap jiva atau tubuh. Tidak terpengaruh dari tindakan orang tersebut. | Adalah sebuah proses, (kesan karma menentukan masa depan). Karma adalah efek langsung dari tindakan seseorang sendiri |
Pendiri | Vardhamana | Buddha Gautama |
Sumpah | Tanpa kekerasan, tidak berbohong, tidak mencuri, seks tidak terlarang, tidak memiliki | Tanpa kekerasan, tidak berbohong, tidak mencuri, seks tidak terlarang, kesederhanaan |
Pendewaan | Jina (pemenang spiritual) 24 Tirthankaras (Juruselamat) 1, Âdinâtha 23, Pârshvanâtha 24, Mahvira | Buddha (yang terbangun) 7 Buddha yang lalu (24 Buddha yang lalu) Buddha Masa Depan (Maitreya) 3.000 Buddha di masa lalu Dhyani-Buddha |
Pengetahuan | Pengetahuan untuk pembebasan | Pengetahuan tentang tujuan hidup |