Perbedaan utama: Ekonomi mikro adalah cabang ekonomi yang berfokus pada mempelajari kebiasaan dan keuangan rumah tangga masing-masing. Makroekonomi adalah cabang ekonomi yang berurusan dengan ekonomi secara keseluruhan, bukan pasar individu.
Mikroekonomi dan makroekonomi adalah dua konsep dalam ekonomi yang digunakan untuk memahami, memprediksi, dan menstabilkan ekonomi. Hal ini dilakukan untuk menjaga ekonomi dari keruntuhan dan menyebabkan ketidakstabilan keuangan. Metode-metode ini juga digunakan untuk memahami dan memprediksi tren ekonomi. Ekonomi mikro dan ekonomi makro sering digunakan bersama dan memainkan peran besar dalam perekonomian suatu negara, tetapi berbeda satu sama lain dalam banyak cara yang berbeda.

Ekonomi mikro juga membahas dampak kebijakan dan peraturan pemerintah terhadap rumah tangga individu. Kamus Ekonom Ekonomi mendefinisikan Mikroekonomi sebagai "Studi ekonomi pada tingkat konsumen individu, kelompok konsumen, atau perusahaan ... Perhatian umum ekonomi mikro adalah alokasi efisien sumber daya yang langka antara penggunaan alternatif, tetapi lebih khusus lagi melibatkan penentuan harga melalui perilaku optimalisasi agen ekonomi, dengan konsumen memaksimalkan utilitas dan perusahaan memaksimalkan laba. "
Mikroekonomi memainkan peran besar dalam mencoba menentukan keberhasilan dan kegagalan produk dengan berfokus pada tren pasar sebelumnya atau melalui riset pasar. Mikroekonomi berupaya untuk menetapkan harga relatif barang dan jasa dan alokasi sumber daya terbatas dengan menganalisis tren pasar. Ini juga menentukan elastisitas produk. Faktor-faktor lain dari ekonomi mikro termasuk suku bunga, tingkat inflasi, daya beli dan standar hidup. Konsep penawaran dan permintaan memainkan peran besar dalam ekonomi mikro karena secara langsung mempengaruhi pembelian produk. Hukum penawaran dan permintaan menunjukkan lebih banyak penawaran, permintaan yang lebih rendah, sementara penawaran yang rendah menyebabkan permintaan produk yang lebih tinggi. Ini juga secara langsung mempengaruhi harga produk, karena semakin tinggi permintaan, semakin tinggi harga, sementara penawaran yang lebih tinggi menghasilkan harga yang lebih rendah. Ekonomi mikro dianggap sebagai "pandangan ekonomi dari bawah ke atas", atau "bagaimana orang berurusan dengan uang, waktu, dan sumber daya."
Makroekonomi adalah cabang ekonomi yang berurusan dengan ekonomi secara keseluruhan, bukan pasar individu. Ini juga mencakup ekonomi nasional, regional dan internasional. Makroekonomi berasal dari awalan Yunani 'makro' yang berarti "besar". Makroekonomi berfokus pada berurusan dengan kinerja, struktur, perilaku, dan pengambilan keputusan ekonomi secara keseluruhan. Makroekonomi membutuhkan mempelajari PDB (Produk Domestik Bruto), tingkat pengangguran, dan indeks harga di suatu negara untuk memahami bagaimana fungsi ekonomi.

Untuk menganalisis makroekonomi, ahli ekonomi makro mengembangkan model yang berbeda untuk menjelaskan hubungan antara berbagai faktor yang mempengaruhi perekonomian suatu negara. Faktor-faktor ini termasuk pengangguran, inflasi, pendapatan nasional, tabungan, investasi, perdagangan internasional dan keuangan internasional, output dan konsumsi. Makroekonomi dianggap sebagai studi ekonomi secara keseluruhan serta faktor-faktor yang bersifat nasional maupun internasional yang mempengaruhi perekonomian suatu negara, ini juga dapat mencakup peraturan dan peraturan pemerintah selain investasi asing langsung, ekspor, impor, dll. Studi ekonomi makro juga digunakan untuk menganalisis dan menstabilkan ekonomi, yang secara langsung mempengaruhi masyarakat umum dan ekonomi mikro.
Tiga konsep utama ekonomi makro yang memainkan peran besar termasuk output dan pendapatan, pengangguran dan inflasi serta deflasi. Output nasional adalah nilai total dari segala sesuatu yang diproduksi suatu negara dalam periode waktu tertentu. Ini menghasilkan pendapatan bagi negara melalui ekspor. Jumlah pengangguran di suatu negara ditentukan dengan menggunakan tingkat pengangguran, yang berasal dari jumlah orang yang saat ini tidak menjadi bagian dari angkatan kerja dan juga termasuk orang yang mencari pekerjaan. Inflasi dan deflasi terkait dengan nilai uang. Naik turunnya nilai uang menentukan nilai mata uang suatu negara. Untuk menghindari guncangan ekonomi besar, seperti The Great Depression, pemerintah menyesuaikan kebijakan seperti kebijakan fiskal dan kebijakan moneter untuk terus menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi.