Perbedaan utama: Seni modern mengacu pada karya artistik yang diproduksi pada periode awal tahun 1880-an dan berakhir pada tahun 1970-an. Seni kontemporer mengikuti seni modern, mulai dari tahun 1970-an hingga sekarang dan berkelanjutan.
Ada banyak argumen yang mendefinisikan era seni modern, namun sebagian besar argumen menempatkan era antara tahun 1860-an hingga 1970-an. Seni modern adalah istilah yang menunjukkan gaya dan filosofi seni yang dihasilkan selama era itu. Seni modern bertujuan untuk menyingkirkan tradisi masa lalu dan bereksperimen dengan cara-cara baru untuk melihat dan dengan ide-ide segar tentang sifat bahan dan fungsi seni. Seni tradisional dianggap klasik yang bertujuan merepresentasikan kenyataan atau realisme melalui narasi. Seni modern bermain dan bereksperimen dengan ide-ide yang lebih berani dan abstrak.
Seni kontemporer, yang mengikuti era seni modern, dianggap telah dimulai dari tahun 1970-an dan masih berlangsung. Beberapa museum dan koleksi seni mendefinisikan seni kontemporer sebagai termasuk semua seni sejak akhir Perang Dunia II. Jadi, semua seniman di luar sana yang menghasilkan karya seni adalah bagian dari gerakan seni kontemporer. Namun ini tidak berarti bahwa mereka tidak dapat diilhami atau dipengaruhi oleh gerakan masa lalu. Karya seni kontemporer menggunakan berbagai bahan dan teknik, termasuk teknologi baru seperti komputer, tiga dimensi, elemen dan pertunjukan langsung, dll.
Seniman kontemporer telah menghadapi kenyataan pahit, termasuk Perang Dunia II, perang dingin, feminisme, dan globalisasi. Mereka tumbuh dengan cita-cita dan pemikiran yang berbeda dari apa yang dilakukan para seniman di era modern. Seniman-seniman ini menganggap metode lama modernisme sebagai terlalu konformis atau samar, alih-alih memutuskan untuk membuat karya atau seni mereka sendiri sesuai dengan gaya mereka sendiri. Namun, seni kontemporer kadang-kadang bisa tampak bertentangan dengan publik, karena banyak orang merasa bahwa seni kontemporer dan lembaganya tidak memiliki nilai budaya yang sama. Seni kontemporer bertujuan untuk mengejutkan orang dengan beralih ke bentuk seni baru. Beberapa kritikus seperti Julian Spalding dan Donald Kuspit berpendapat bahwa skeptisisme, bahkan penolakan, adalah tanggapan yang sah dan masuk akal terhadap banyak seni kontemporer.