Perbedaan utama: Dunia digunakan untuk menggambarkan seluruh peradaban manusia, khususnya sejarah dan pengalaman manusia. Dalam penggunaan umum, Bumi dianggap sebagai dunia. Istilah 'semesta' mengacu pada segala sesuatu termasuk ruang dan materi gelap. Semesta digunakan untuk merujuk pada segala sesuatu yang ada termasuk waktu, ruang, bintang, galaksi dan hal-hal seperti materi dan energi.

Dunia telah menjadi identik dengan Bumi dan merujuk pada planet tempat kita tinggal. Namun, kata itu memiliki banyak definisi. Ini dapat digunakan untuk merujuk pada berbagai hal yang berbeda dalam konteks yang berbeda termasuk filosofis dan teologis. Dunia digunakan untuk menggambarkan seluruh peradaban manusia, khususnya sejarah dan pengalaman manusia. Dalam penggunaan umum, Bumi dianggap sebagai dunia, karena kita tinggal secara khusus di planet ini, menjadikannya rumah kita. Dengan menggunakan contoh ini, jika kita tinggal di Mars, kita akan menyebut Mars sebagai dunia.
Istilah 'dunia' berasal dari bahasa Inggris Kuno, weorold, weorld, worold), campuran 'wer' yang berarti "manusia" dan "medan" yang berarti "zaman." beberapa skenario, dunia telah digunakan dengan merujuk pada manusia dan peradaban mereka. Dalam konteks teologis, 'dunia' merujuk pada materi atau bidang profan, daripada surgawi, spiritual, transenden, atau sakral. Misalnya, menggunakan dunia dalam sejarah dunia mengacu pada sejarah peradaban pertama hingga saat ini. Dalam hal 'akhir dunia', kita tidak merujuk pada akhir dari planet Bumi, tetapi lebih kepada manusia. Menggunakan dunia dalam hampir semua aspek mengacu pada Bumi dan orang-orangnya.

Istilah 'alam semesta' berasal dari kata Latin Kuno 'Univorsum', yang telah secara kasar dipecah menjadi 'uni' yang berarti "satu" dan 'Versum' yang berarti "sesuatu yang berputar atau berputar." Istilah Latin ini kemudian diadaptasi dalam bahasa Prancis sebagai 'Univers' dan kemudian dalam bahasa Inggris sebagai 'Universe. ”Alam semesta dianggap sebagai ruang tanpa batas dan dianggap diatur oleh hukum dan konstanta fisika yang sama di sebagian besar jangkauan dan sejarahnya. Ada teori lain yang ada dalam karya-karya seperti multiverse, yang menunjukkan bahwa ada banyak alam semesta yang ada pada saat bersamaan. Ini dikenal sebagai alam semesta paralel. Saat ini, alam semesta dianggap tak terbatas; namun, alam semesta yang dapat diamati (hingga titik di mana kita dapat mengamati) adalah terbatas dan dapat berubah tergantung pada teknologi yang kita miliki.