Perbedaan utama: Penalaran induktif, juga dikenal sebagai logika 'bottom-up' adalah jenis penalaran yang berfokus pada pembuatan pernyataan umum dari contoh-contoh spesifik. Jenis penalaran ini berfokus pada contoh spesifik yang dapat membuktikan sesuatu yang benar, yang kemudian ditransfer ke konsep umum. Penalaran deduktif berbeda dari induktif karena deduktif mencoba menggunakan konsep umum untuk mencoba dan menunjukkan informasi tertentu. Ini juga dikenal sebagai pendekatan 'top-down' atau pendekatan air terjun. Ini karena peneliti mulai dengan konsep umum dan kemudian turun ke contoh spesifik.

Penalaran induktif, juga dikenal sebagai logika 'bottom-up' adalah jenis penalaran yang berfokus pada pembuatan pernyataan umum dari contoh-contoh spesifik. Jenis penalaran ini berfokus pada contoh spesifik yang dapat membuktikan sesuatu yang benar, yang kemudian ditransfer ke konsep umum. Mari kita coba dan memahaminya menggunakan contoh. John dan Tim berada di tim lintasan sekolah menengah. Baik John dan Tim sama-sama tinggi. Karena itu, semua pelari di tim lintasan harus tinggi. Ini adalah contoh teori penalaran induktif. Teori ini bisa benar atau bisa salah. Dalam banyak kasus, metode penalaran ini diperdebatkan karena dianggap tidak akurat untuk digeneralisasi berdasarkan dua atau tiga contoh spesifik.
Penalaran induktif populer digunakan oleh Issac Newtown untuk mengembangkan teori gravitasi. Dengan menggunakan pengamatannya tentang pergerakan planet dan apel yang jatuh dari pohon, ia menginduksi ada kekuatan yang bertanggung jawab atas cara hal-hal tertentu. Namun, penalaran induktif penting untuk bidang sains karena pengamatan menyediakan para peneliti adalah teori untuk diuji, yang selanjutnya dapat ditolak.

Penalaran deduktif memungkinkan para peneliti untuk mempersempit kesimpulan spesifik dari konsep umum, yang nantinya dapat diuji. Namun, kesimpulan atau contoh spesifik bisa tidak benar atau salah, jika teori umum salah. Silogisme adalah jenis teori deduktif yang digunakan dalam matematika. Teori ini memiliki pernyataan yang sangat populer. Jika A = B, dan B = C, maka idealnya A = C.